الله اكبر 9× لااله الا الله والله اكبر , الله اكبر ولله الحمد
الحمد لله الذي سهل لعباده طرق العبادة ويسر ، وتابع لهم مواسم الخيرات لتزدان أوقاتهم بالطاعة وتعمر، وأشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له الأحد الصمد المنفرد بالخلق والتدبير وكل شيئ عنده بأجل مقدر، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أنصح من دعا الى الله وبشر وأنذر، وافضل من تعبد لله وصلى وزكى واعتمر، صلى الله عليه وعلى آله واصحابه ومن تبعهم بإحسان ما بدا الصباح وانور، وسلم تسليما. اما بعد، فياايها الناس! اوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون، قال الله تعالى فى محكم التنزيل : يا ايها الذين آمنوا اتقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلا وانتم مسلمون.
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Jamaah Shalat Idil Fithri Rahimakumullah ! (M3JSIF)
Hari ini hari Raya Idul Fithri 1433 H, seluruh umat Islam bergembira menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H ini karena umat Islam telah sukses mengendalikan hawa nafsu yakni berpuasa pada bulan suci Ramadhan. Kesuksesan ibadah lebih baik dari pada kesuksesan harta benda. Allah berfirman dalam QS : Yunus : 58 :
قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah dengan karunia Allah (Islam) dan rahmat-Nya (Al-Qur’an),maka dengan demikian hendaklah mereka bergembira yaitu lebih baik dari pada (harta benda) yang mereka kumpulkan”.
Sebagai syukur karunia yang besar itu Ramadhan ditutup dengan zakat fithrah dan shalat Idul Fitri. Zakat fitrah telah dilaksanakan sejak Ramadhan sampai tadi malam dan hari ini sampai dengan pelaksanaan shalat Idul Fithri Hari ini. Hari ini 1 Syawal 1433 H, bulan Ramadhan 1433 sudah pulang dan tidak akan kembali lagi di tengah-tengah kita, Ramadhan kemarin bukan Ramadhan yang akan datang dan bukan Ramaadhan lusa.
Kehadiran Ramadhan setiap tahun semata sebagai madrasah kawah condrodimuko untuk mendidik dan menggodok umat Islam agar menjadi umat Islam yang berkualitas lahir batin, iman dan taqwanya, sehat jasmani dan rohaninya. Hari kita semua sedang diwisuda sebagai umat Islam yang lulus dari Madrasah Ramadhan. Hanya tingkataan kelulusannya mungkin berbeda ada yang lulus terbaik, ada yang baik saja dan ada yang cukup. Madrasah Ramadhan telah membekali umat Islam untuk hidup menghadap 11 bulan berikutnya bahkan untuk selama hidupnya untuk meraih hidup yang sejahtera dan bahagia dunia dan akhirat.
Ada beberapa nilai pendidikan yang diberikan Madrasah Ramadhan kepada umat Islam yang harus selalu ingat dan dipegangi kuat, antara lain sebagai berikut:
1. Pengendalian Hawa Nafsu
Pengendalian hawa nafsu adalah hakekat makna berpuasa yang dalam bahasa Arab disebut al-Imsâk menahan diri dari segala perbuatan yang terlarang dalam agama. Pengendalian hawa nafsu menjadi amat penting dalam menghadapi situasi dan kondisi 11 bulan ke depan. Di mana tangan setan sudah terlepas dari tali ikatannya, kemaksiatan dan kemungkaran akan bermunculan meralela di mana-mana, harta, tahta dan wanita akan segera bergentayangan di mana-mana untuk menggoda dan menggoyahkan iman anak-anak bangsa.
Banyak sekali persoalan bangsa yang terjadi selama ini karena dorongan hawa nafsu yang tak terkendali seperti maraknya korupsi, konflik antar masyarakat, tawuran dan lain-lain. Bahkan dapat dikatakan bahwa penyebab utama kebinasaan dan kehinaan manusia adalah karena nafsu, bisa nafsu kekuasaan, nafsu kekayaan, nafsu popularitas (riya), nafsu politik, nafsu sexual, nafsu kedengkian dan lain-lain.
Hanya satu senjata yang kita miliki uantuk mengendalikan hawa nafsu ini, yaitu berpuasa. Berpuasa sesungguhnya bukan hanya sekedar menahan dari makan minum, tetpai puasa menahan seuluruh anggota seperti; mata, telinga, mulut, kaki dan tanga dari segala perbuatan dosa. Memang berat pengendalian hawa nafsu tetapi akibatnya terpuji, sampai Rasulullah menyebutnya sebagai jihad.
عن جابر قال : قدم على النبى - صلى الله عليه وسلم - قوم غزاة فقال قدمتم خير مقدم قدمتم من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر مجاهدة العبد هواه (الديلمى والبيهقى)
Hadis yang diriwayatkan oleh Jabir, bahwa ada sekelemopok kaum yang baru pulang dari suatu peperangaan kemudian menghadap kepada Rasulillah saw, beliau bersabda: Selamat datang, kalian pulang dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar yaitu mengendalikan hawa nafsu. (HR. al-Dailamiy dan al-Baihaqiy)
Sekalipun pengendaalian hawa nafsu berat tetapi dapat menyelamatkan manusia dari segala bencana dan kesengsaraan. Mari kita selamatkaan bangsa dan umat kita dari kebinasaan dengan pengendalian hawa nafsu.
2. Masjid Sebagai Pusat Kegiatan
Sebagaimana pada bulan Ramadhan Umat Islam memusatkan segala aktifitasnya ke dalam Masjid. Masjid-masjid dipenuhi umat Islam baik aktifitas ibadah shalat berjamaan, shalat terawih, kuliah Ramadhan (kultum) pada shalat terawih, shalat shubuh dan shalat zhuhur, tadarus, kemudian pengajian-pengajian, zakat infak, shadakah dan lain-lain. Alangkah indahnya kalau kegiatan ini tetap kita pertahankan sepanjang bulan bukan hanya Ramadhan saja. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah :18
" إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ الله..."
‘’Sesungguhnya hanya yang menta’mirkan masjid-masjid Allah adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan mendirikan salat dan menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah…’’
Ta’mir masjid dapat diartikan membangun masjid, ada dua macam pembangunan masjid;
a. Pembangun pisik (ta’mir issy) seperti; membangun masjid atau merenovasi, memperluas dan memperindah
b. Pembangun nonpisik (ta’mir maknawy) seperti; shalat berjamaah, membaca al-Quran, zhikir, tasbih, tahamid, kajian keislaman, zakat mal, zakat fithrah dan lain-lain. [Al-Maraghi].
Kedua macam pembangunan tersebut dilakukan harus dilakukan umat Islam secara bersama. Apalah artinya pembangunan pisik saja tidak disertai pembangunan non pisik. Masjid banyak dibangun di mana-mana bahkan mewah dan megah tetapi tidak ada jamaahnya, setiap waktu kosong tidak ada yang melaksanakan shalat berjamaah. Demikian juga jamaah tidak bisa melaksanakan shalat dengan khusyu’ kalau masjidnya bocor. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ بِالْمَسَاجِدِ ». (الطبراني والبيهقى)
Dari Anas berkata: Rasululllah saw bersabda: Tidak berdiri hari kiamat sehingga manusia berbangga membangun masjid” (HR. al-Thabaraniy dan la-Baihaqiy)
Sekarang kewajiban kita umat Islam bagaimana memusatkan aktifitas umat Islam ke masjid seperti Ramadhan sehingga masjid menjadi pusat ibadah umat Islam dan pusat akifitas umat Islam. Syeikh Yusuf al-Qardhawi menyetakan bahwa masjid berfungsi sebagai al-jami’ dan al-jami’ah (khuthab al-Qardhawi : 22). al-Jami’ artinya masjid menyetukan umat Islam baik dalam ibadah maupun segala kegiatanyya. Sedang al-Jami’ah berarti masjid sebagai universitas pusat kajian keislaman. Yusuf al-Qardhawi, dalam bukunya al-‘Ibadah fi al-Islam juga menjelaskan bahwa Rynan (seorang Filasuf dari Perancis) menyatakan kekagumannya ketika melihat shalat umat Islam secara berjamaah dengan ungkapannya :
“ Sungguh ketika aku masuk ke suatu masjidnya umat Islam aku menjadi kagum dan tenang (khusyu’) tetapi aku merasa menyesal kenapa aku tidak muslim.” (
Sekalipun ini merupakan lamunan dari seorang orientalis tetapi ini sungguh membuktikan keindahan ibadah umat Islam. Tetapi sayangnya mayoritas umat Islam tidak mampu mengambil pelajaran, realita di tengah-tengah masyarakat memang berbeda, banyak umat Islam tidak akur hanya karena perbedaan suku, aliran, madzhab dan partai akibatnya masjidnya kosong.
3. Memelihara Ukhuwwah Islamiyah
Pada hari Raya ini hubungan antar kita umat Islam terasa dekat, belum lagi nanti setelah shalat Ied umat Islam bergandengan tangan satu dengan lainnya, saling memaafkan atas segala kesalahan untuk menyatu kembali setelah persaudaraan atau ukhuwah mengalami keretakan dan gangguan. Hubungan antara sesamanya menjadi segar kembali, hubungan antara suami, istri dan anak menjadi segar kembali, demikian juga antara saudara, tetangga dan masyarakat.
Ukhuwah dari kata (أخ) berarti saudara, kemudian diikutkan wazan( فعولة) berarti menjadi saudara atau teman akrab atau persaudaraan (Al-Munjid: 5). Jadi Ukhuwah Islamiyyah adalah persaudaraan sesama umat Islam yang didorong oleh keimanan kepada Allah swt. Ukhuwah Islamiyah ini sangat penting artinya dalam komunitas Islam karena kekuatan dan kehancuran umat terletak pada ukhuwah ini. Ukhuwah Islamiyah kita dewasa ini teruji dengan banyaknya paham dan aliran yang muncul belakangan ini termasuk aliran-aliran sesat. Demikian juga ukhuwah Islamiyah kita terkadang teruji dengan banyaknya partai pada Pemilukada dan Pemilihan Umum mendatang.
Dalam menghadap banyaknya aliran dan paham dalam Islam dan banyaknya partai yang muncul dalam pemilu nanti perlu dibina ukhuwah Islamiyah sejak dini, agar persatuan umat tetap tegar.
Umat Islam awal yang dipimpin Rasulullah mempunyai kekuatan yanag luar biasa di Madinah, karena terbinanya ukhuwah Islamiyah antara umat Islam sahabat Anshar dan Muhajirin. Dalam membina ukhuwah ini Rasulullah membangun masjid Nabawi terlebih dahulu dan memusatkan segala aktifitas umat Islam di masjid. Karena mesjid ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyatukan umat dan mempertalikan hati mereka, tanpa membeda-bedakan bangsa, suku, ras dsb. [ A. syalabi ; 83 ].
Dalam shalat berjamaah, Islam memandang umat manusia sama tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lain, tidak ada perbedaan antara satu ras dengan ras lain. Siapa di antara mereka yang datang dahulu berhak bertempat di barisan shaf terdepan, tidak pandang bulu dari golongan mana, kabilah/atau suku mana, jabatan apa dan seterusnya. Umat Islam dalam shalat berjamaah membentuk dalam satu sikap, satu gerak dan satu bahasa di bawah satu komando seorang imam. Imam adalah pimpinan yang layak dipatuhi dan makmum adalah komunitas yang patuh kepada pimpinan. Ini satu keistimewaan yang hanya dimiliki umat Islam.
Ukhuwah islamiyah tidak hanya di ucapkan di bibir saja ,akan tetapi hendaknya menjadi prilaku hidup umat dalam pergaulan dengan sesamanya. Minimal memiliki 3 perinsip yang amat penting ;
a. Perinsip Egalitas/Persamaan (Musâwah)
Nilai persamaan dapat kita ambilkan contoh pelaksanaan shalat Idul fitri Yang kita lakukan secara berjama’ah. Kita pandang saudara-saudara kita dalam status sosial yang sama. Berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, meskipundari berbagai status sosial yang berbeda, jabatan berbeda, ekonomi tidak sama,dari suku yang berbeda pula dsb. Tetaoi kalaukita sudah takbir Allahu Akbar, tidak ada perbedaan antara jendral dan kopral, tidak ada keistimewaan tempat duduk orang kaya di masjid dan tidak adapemisah antara suku jawa dan sunda dll.
Islam menolak perbedaan antara si kulit putih dan si kulit hitam, seperti di Afrika Selatan yang menggunakan sistem apartheid. Islam menolak diskriminasi yang disebabkan karena suku, keturunan dan kasta seperti yang terjadi di india. Dimana kasta sudra kasta yang paling rendah diperlakukan tidak manusiawi.
Ingatlah saudara kepada sahabat Bilal bin Rabah yang membela islam dengan mati-matian pada permulaan islam dan menjadi tukang adzan Rasulullah. Dia seorang ethopia bukan berasal dari Arab dan berkulit hitam. Seorang sahabat Nabi yang bernama Salman Al-Farisi yang terkenal sebagai ahli strategi perang dan telah berhasil menggatur siasat perang khandak dengan menggali parit-parit di sekitar kota madinah. Beliau bukan orang Arab,Beliau datang dari Persia. Demikian juga Shuhaib Ar-Rumi,beliau di besarkan di Roma, tetapi beliau mempunyai andil besar dalam perjuangan islam. Rusaknya persatuan di tengah-tengah umat dewasa ini karena kesombongan di antara okunum umat Islam yang masih membeda-bedakan dari suku mana ? dari partai apa ? keturunan siapa ?. Sekarang sudah saatnya kita tidak perlu membeda-bedakan hal tersebut dalam memajukan umat Islam, yang penting berkualitas, bertaqwa dan akidahnya tidak menyimpang. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
لافضل لعربي ولا عجمي ولا أبيض على أسود إلا بالتقوى
‘’Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas non Arab, dan tidak ada kelebihan bagi orang berkulit putih atas orang yang berkulit hitam kecuali taqwanya’’.
b. Perinsip Solidaritas (Ta’awuniyah)
Artinya perinsip gotong-royong, bahu membahu, dan tolong menolong. Nilai ini terasa sekali ketika kita memberikan sesuap nasi atau seteguk air saudara kita yang berbuka. Demikian juga solidaritas terasa manfaatnya ketika di antara saudara kita mengeluarkan zakat baik zakat mal atau zakat fitrah, infaq, sadaqah dsb. Ini semua untuk menjalin solidaritas umat, terutama antara si kaya dan si miskin. Si kaya bersyukur usahanya berhasil dan sukses karena dibantu fakir miskin, demikian juga fakir miskin merasa terbatu hidupnya dengan kemurahan si kaya. Tidak ada di dunia ini orang yang sukses tanpa dibantu orang lain. Misalnya, seorang pengusaha sukses karena dibantu karyawan, kuli, pegawai yang membutuhkan. Coba bayangkan, bagaimana nasib pengusaha andaikata tidak ada fakir miskin yang mau menjadi karyawan !. Rasulullah saw bersabda :
"إنما تنصرون وترزقون بضعفائكم "
“Sesungguhnya kamu ditolong dan diberi rizki dengan bantuan orang-orang lemah di antara kamu” (HR. Abu Daud)
Perinsip solidaritas dan tolong menolong di atas bukan saja dalam harta saja, akan tetapi juga dalam kelebihan apa saja yang kita miliki. Misalnya bagi si alim punya ilmu sumbangkan ilmunya, si kuat sumbangkan tenaganya, si cerdas sumbangkan kecerdasananya dan seterusnya.
Sulit sebuah bangunan masjid dapat terselesaikan tanpa adanya ta’awun dan kerja sama yang baik dari semua pihak. Allah berfirman QS. Al-Maidah ; 2
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Bergotong royonglah atas dasar kebaikan dan taqwa, dan jangan gotong royong atas dosa dan permusuhan’.
c. Perinsip kasih sayang dan cinta (Mahabbah)
Perinsip saling mencintai dan menyayangi antar sesama inilah yang menggerkkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dan saling mencintai (mahabbah) inilah yang memobilisasi nilai-nilai ukhuwah lain sehingga ukhuwah dapat ditegakkan. Cinta di sini adalah cinta yang ditumbuhkan oleh iman dan cinta karena Allah bukan cinta yang ditumbuhkan oieh hawa nafsu. Dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bahwa ada 7 orang yang mendapat naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan selain dari pada-Nya, di antaranya ;
"ورجلان تحابا لله اجتمعا عليه وتفرقا عليه"
‘’Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah’’.
Saudara ! Cinta karena Allah maknanay bukan cinta karena partainya sama, bukan cinta karena sukunya sama, bukan cinta karena aliran yang sama. Mencintai seseorang karena Allah maknanya karena akhlaknya, karena kesalehan dan karena taqwanya kepada Allah sekalipun suku berbeda dan partai yang berbeda.
Mari kita bangkit dari kemunduran dan kelemahan dengan memusatkan segala aktifitas umat di Masjid didasarkan pada perinsip kebersamaan, kegotong royongan dan cinta kasih. Mari kita hindari segala perbuatan buruk yang merusak ukhuwah seperti kesomobongan, tidak peduli dan kebencian.
أقول قولي هذا واستغفرالله العظيم لى ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات, والمؤمنين والمؤمنات, فاستغفروه, انه هو الغفور الرحيم, الله اكبر ولله الحمد
الله اكبر 7× الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا, وسبحان الله بكرة واصيلا
الحمد لله , نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا زمن سيّئات اعمالنا, من يهده الله فلا مضلّ له, ومن يضلل فلا هادي له, اشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له, واشهد انّ محمدا عبده ورسوله, صلى الله عليه وعلى آله وصحبه اجمعين, وسلم تسليم اما بعد, اوصيكم عباد الله, واياي بتقوى الله , فإنها شعار المؤمنين, ودثار المتقين, ووصية الله فيكم اجمعين, وقال جلّ جلاله: ان الله وملائكته يصلون على النبى, ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
Do’a Penutup
Ya Allah, Ya Tuhan kami ! Kami datang bersimpuh di tempat yang mulia ini hanya ingin mendapat ridha, pengampunan, dan rahmat-Mu. Ya Allah الدعاء يا سميع Tuhan yang Maha Mendengar segala rintihan panjatan do’a ! Terimalah segala amal `ibadah kami, shalat kami, puasa kami, shalat tarawih kami, tadarus kami, zakat fithrah kami, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir kami.
Ya Allah يا غفور Tuhan Maha Pengampun terhadap siapapun ! Ampunilah segala kesalahan kami, segala dosa kami, dosa orang tua kami, dosa saudara-saudara kami, dosa teman-teman kami, dan dosa para pimpinan kami. Dosa kami yang kurang memperhatikan perintah-peritah-Mu, dosa kami yang sering melanggar larangan-larangan-Mu, dosa kami yang kurang membaca, kurang merenungkan dan kurang atau tidak mengamalkan al-Qur’an.
Ya Allah يا رحمن يا رحيم Tuhan Maha Pengasih tanpa pilih kasih, Tuhan Maha Penyayang terhadap semua orang ! Sayangilah kami dengan sifat rahman rahim-Mu. Rahmatilah kami dengan al-Qur’an, jadikanlah al-Qur’an sebagai pedoman hidup kami, jadikanlah al-Qur’an sebagai petunjuk kami dalam segala aspek kehidupan kami, dan jadikanlah al-Qur’an sebagai hujjah bagi kami yang memberi syafa`at kepada kami besuk hari kiamat.
Ya Allah Ya Tuhan kami ! Telah cukup lama bangsa kami menderita dilanda berbagai bencana, bencana perpecahan, bencana kebodohan, bencana kemiskinan, bencana alam seperti longsoran tanah, semburan gas yang belum berhenti sampai sekarang dan lain-lain. Semua ini akibat ulah dan kesalahan kami, yang kurang istiqamah dalam beragama, kurang memahami agama secara benar.
Ya Allah Ya Tuhan kami ! Angkatlah kami, umat kami, dan bangsa kami dari berbagai bencana dan fitnah ini, jauhkanlah kami dari berbagai malapetaka ini, malapetaka perpecahan, pertikaian, permusuhan antara sesama saudara sendiri. Selamatkan kami dari berbagai adu domba dan fitnah. Satukanlah jiwa kami, jiwa saudara-saudara kami, dan satukanlah hati para pimpinan kami untuk mengatur bangsa dan negara kami, sehingga mendapatkan kekuatan, kemenangan, dan kebahagiaan lahir dan batin. Ya Allah يا مجيب السائلين terimalah segala panjatan do`a kami.
Ya Allah ya Tuhan kami, berilah kami dan umat kami kekuatan lahir dan batin untuk melaksanakan perintah-perintahmu sebagaimana dalam bulan suci Ramadhan secara istiqamah. Berilah kemampuan mengendalikan hawa nafsu jahat menuju nafsu mutmainnah jiwa yang tenang. Berilah kemampuan memakmurkan masjid dan menyatukan umat Islam sebagaimana perintah-Mu.
وصلى الله على سيّدنا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين, والحمد لله ربّ العالمين, الله اكبر ولله الحمد , والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar