Rabu, 15 Agustus 2012

MADRASAH RAMADHAN MENDIDIK UMAT ISLAM BANGKIT




الله اكبر 9× لااله الا الله والله اكبر , الله اكبر ولله الحمد
الحمد لله الذي سهل لعباده طرق العبادة ويسر ، وتابع لهم مواسم الخيرات لتزدان أوقاتهم بالطاعة وتعمر، وأشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له الأحد الصمد المنفرد بالخلق والتدبير وكل شيئ عنده بأجل مقدر، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أنصح من دعا الى الله وبشر وأنذر، وافضل من تعبد لله وصلى وزكى واعتمر، صلى الله عليه وعلى آله واصحابه  ومن تبعهم بإحسان ما بدا الصباح وانور، وسلم تسليما. اما بعد، فياايها الناس!  اوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون، قال الله تعالى فى محكم التنزيل : يا ايها الذين آمنوا اتقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلا وانتم مسلمون. 

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat  Jamaah Shalat Idil Fithri  Rahimakumullah ! (M3JSIF)
            Hari ini hari Raya Idul Fithri 1433 H, seluruh umat Islam bergembira menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H ini karena umat Islam  telah sukses mengendalikan hawa nafsu yakni berpuasa pada  bulan suci Ramadhan. Kesuksesan ibadah lebih baik dari pada kesuksesan harta benda. Allah berfirman dalam QS : Yunus : 58 :
قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
 “Katakanlah dengan karunia Allah (Islam) dan rahmat-Nya (Al-Qur’an),maka dengan demikian hendaklah mereka bergembira yaitu lebih baik dari pada (harta benda) yang mereka kumpulkan”.
Sebagai  syukur karunia  yang besar itu  Ramadhan ditutup  dengan  zakat fithrah dan shalat Idul Fitri. Zakat fitrah telah dilaksanakan sejak Ramadhan sampai tadi malam dan hari ini  sampai dengan pelaksanaan shalat Idul Fithri Hari ini.   Hari ini 1 Syawal 1433 H, bulan  Ramadhan 1433 sudah pulang dan tidak akan kembali lagi di tengah-tengah kita, Ramadhan kemarin bukan Ramadhan yang akan datang dan bukan Ramaadhan lusa. 

 
            Kehadiran Ramadhan setiap tahun semata sebagai madrasah kawah condrodimuko untuk mendidik dan menggodok umat Islam agar menjadi umat Islam yang berkualitas lahir batin, iman dan taqwanya, sehat jasmani dan rohaninya. Hari kita semua sedang diwisuda sebagai umat Islam yang lulus dari Madrasah Ramadhan. Hanya tingkataan kelulusannya mungkin berbeda ada yang lulus terbaik, ada yang baik saja dan ada yang cukup. Madrasah Ramadhan  telah membekali umat Islam untuk hidup menghadap 11 bulan berikutnya bahkan untuk selama hidupnya untuk meraih hidup yang sejahtera dan bahagia dunia dan akhirat.          
Ada beberapa nilai pendidikan yang diberikan Madrasah Ramadhan kepada umat Islam yang harus selalu ingat dan dipegangi kuat, antara lain sebagai berikut:
1.      Pengendalian Hawa Nafsu
            Pengendalian hawa nafsu  adalah  hakekat  makna berpuasa  yang dalam bahasa     Arab    disebut al-Imsâk  menahan diri dari  segala perbuatan yang terlarang    dalam agama.  Pengendalian hawa nafsu  menjadi amat            penting            dalam menghadapi situasi dan kondisi  11 bulan  ke depan. Di mana tangan          setan             sudah   terlepas dari tali ikatannya, kemaksiatan        dan kemungkaran        akan     bermunculan meralela di mana-mana, harta, tahta dan wanita akan       segera bergentayangan  di      mana-mana untuk menggoda dan             menggoyahkan iman   anak-anak bangsa.
Banyak sekali persoalan bangsa yang terjadi selama ini karena dorongan hawa nafsu yang tak terkendali seperti maraknya korupsi, konflik antar masyarakat, tawuran dan lain-lain. Bahkan dapat dikatakan bahwa penyebab utama kebinasaan dan kehinaan manusia adalah karena nafsu, bisa nafsu kekuasaan, nafsu kekayaan, nafsu popularitas (riya), nafsu politik, nafsu sexual, nafsu kedengkian dan lain-lain.
Hanya satu senjata yang kita miliki uantuk mengendalikan hawa nafsu ini, yaitu berpuasa. Berpuasa sesungguhnya bukan hanya sekedar menahan dari makan minum, tetpai puasa menahan seuluruh anggota seperti; mata, telinga, mulut, kaki dan tanga dari segala perbuatan dosa. Memang berat pengendalian hawa nafsu tetapi akibatnya terpuji, sampai Rasulullah menyebutnya sebagai jihad.
عن جابر قال : قدم على النبى  - صلى الله عليه وسلم -  قوم غزاة فقال قدمتم خير مقدم قدمتم من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر مجاهدة العبد هواه (الديلمى والبيهقى)
Hadis yang diriwayatkan oleh Jabir, bahwa ada sekelemopok  kaum yang baru pulang dari suatu peperangaan kemudian menghadap kepada Rasulillah saw, beliau bersabda: Selamat datang, kalian  pulang dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar yaitu mengendalikan hawa nafsu. (HR. al-Dailamiy dan al-Baihaqiy)
Sekalipun pengendaalian hawa nafsu berat tetapi dapat menyelamatkan manusia dari segala bencana dan kesengsaraan. Mari kita selamatkaan bangsa  dan umat kita dari kebinasaan dengan pengendalian hawa nafsu.

2.      Masjid Sebagai Pusat Kegiatan
  Sebagaimana pada bulan Ramadhan Umat Islam  memusatkan  segala aktifitasnya ke dalam Masjid. Masjid-masjid dipenuhi umat Islam baik aktifitas ibadah shalat berjamaan, shalat terawih, kuliah Ramadhan (kultum) pada shalat terawih, shalat shubuh dan shalat zhuhur, tadarus, kemudian pengajian-pengajian, zakat infak, shadakah dan lain-lain. Alangkah indahnya kalau kegiatan ini tetap kita pertahankan sepanjang bulan bukan hanya Ramadhan saja. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah :18

" إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ الله..."
‘’Sesungguhnya hanya yang menta’mirkan masjid-masjid Allah adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan mendirikan salat dan menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah…’’
            Ta’mir masjid dapat diartikan  membangun masjid, ada dua macam pembangunan masjid;
a.       Pembangun pisik (ta’mir issy) seperti; membangun masjid atau merenovasi, memperluas dan memperindah
b.      Pembangun nonpisik (ta’mir maknawy) seperti;  shalat berjamaah, membaca al-Quran, zhikir, tasbih, tahamid, kajian keislaman, zakat mal, zakat fithrah  dan lain-lain.  [Al-Maraghi].
Kedua macam pembangunan tersebut dilakukan harus dilakukan umat Islam secara bersama. Apalah artinya pembangunan pisik saja tidak disertai pembangunan non pisik. Masjid banyak dibangun di mana-mana bahkan  mewah dan megah tetapi tidak ada jamaahnya, setiap waktu  kosong tidak ada yang melaksanakan shalat berjamaah. Demikian juga jamaah tidak bisa melaksanakan shalat dengan khusyu’ kalau masjidnya bocor. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ بِالْمَسَاجِدِ ». (الطبراني والبيهقى)
Dari Anas berkata: Rasululllah saw bersabda: Tidak berdiri hari kiamat sehingga manusia berbangga membangun masjid” (HR. al-Thabaraniy dan la-Baihaqiy)

Sekarang kewajiban kita umat Islam bagaimana memusatkan  aktifitas umat Islam ke masjid seperti Ramadhan sehingga masjid menjadi pusat ibadah umat Islam dan pusat akifitas umat Islam. Syeikh Yusuf al-Qardhawi menyetakan bahwa masjid berfungsi sebagai al-jami’ dan al-jami’ah (khuthab al-Qardhawi : 22). al-Jami’ artinya masjid menyetukan umat Islam baik dalam ibadah maupun segala kegiatanyya. Sedang al-Jami’ah berarti masjid sebagai universitas  pusat kajian keislaman.   Yusuf al-Qardhawi, dalam bukunya al-‘Ibadah fi al-Islam juga menjelaskan bahwa Rynan (seorang Filasuf dari Perancis) menyatakan kekagumannya ketika melihat shalat umat Islam secara berjamaah dengan ungkapannya : 
Sungguh ketika aku masuk ke suatu masjidnya umat Islam aku menjadi kagum dan tenang (khusyu’) tetapi aku merasa menyesal kenapa aku tidak muslim.” (
Sekalipun ini merupakan lamunan dari seorang orientalis tetapi ini sungguh membuktikan keindahan ibadah umat Islam. Tetapi sayangnya mayoritas umat Islam tidak mampu mengambil pelajaran, realita di tengah-tengah masyarakat memang berbeda, banyak umat Islam tidak akur hanya karena perbedaan suku, aliran, madzhab dan partai akibatnya masjidnya kosong.
 
3.      Memelihara Ukhuwwah Islamiyah
            Pada hari Raya ini hubungan antar kita umat Islam  terasa dekat, belum lagi nanti setelah shalat Ied umat Islam  bergandengan tangan satu dengan lainnya,   saling memaafkan atas segala kesalahan  untuk  menyatu kembali  setelah persaudaraan atau ukhuwah  mengalami keretakan dan gangguan. Hubungan antara sesamanya menjadi segar kembali, hubungan antara suami, istri dan anak menjadi segar kembali, demikian juga antara saudara, tetangga dan masyarakat.
            Ukhuwah dari kata (أخ) berarti saudara, kemudian diikutkan wazan( فعولة) berarti menjadi saudara atau teman akrab atau persaudaraan (Al-Munjid: 5). Jadi  Ukhuwah Islamiyyah adalah persaudaraan sesama umat Islam yang didorong oleh keimanan kepada Allah swt. Ukhuwah Islamiyah ini sangat penting artinya dalam komunitas  Islam   karena kekuatan dan kehancuran umat terletak pada ukhuwah ini.  Ukhuwah Islamiyah kita  dewasa ini  teruji dengan banyaknya paham dan aliran yang muncul  belakangan ini termasuk aliran-aliran sesat. Demikian juga ukhuwah Islamiyah kita terkadang  teruji dengan banyaknya partai  pada Pemilukada dan Pemilihan Umum mendatang.
            Dalam menghadap banyaknya aliran dan paham dalam Islam dan banyaknya partai yang muncul dalam pemilu nanti perlu dibina ukhuwah Islamiyah sejak dini, agar persatuan umat tetap tegar.
Umat Islam awal  yang dipimpin Rasulullah  mempunyai kekuatan yanag luar biasa di Madinah, karena terbinanya ukhuwah Islamiyah antara umat Islam sahabat Anshar dan Muhajirin. Dalam membina ukhuwah ini    Rasulullah membangun masjid Nabawi  terlebih dahulu dan memusatkan segala aktifitas umat Islam di masjid. Karena mesjid ini mempunyai  peranan yang sangat penting dalam menyatukan umat dan mempertalikan hati mereka, tanpa membeda-bedakan bangsa, suku, ras dsb.  [ A. syalabi ; 83 ].
Dalam shalat berjamaah, Islam memandang umat manusia sama tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lain, tidak ada perbedaan antara satu ras dengan ras lain. Siapa di antara mereka yang datang dahulu  berhak bertempat di barisan shaf terdepan, tidak pandang bulu dari golongan mana, kabilah/atau suku mana, jabatan apa dan seterusnya. Umat Islam dalam shalat berjamaah membentuk dalam satu sikap, satu gerak dan satu bahasa di bawah satu komando seorang imam. Imam adalah pimpinan yang layak dipatuhi dan makmum adalah komunitas yang patuh kepada pimpinan. Ini satu keistimewaan yang hanya dimiliki umat Islam.
            Ukhuwah islamiyah tidak hanya di ucapkan di bibir saja ,akan tetapi hendaknya menjadi prilaku hidup umat dalam pergaulan dengan sesamanya. Minimal memiliki 3 perinsip yang amat penting ;
a.       Perinsip Egalitas/Persamaan (Musâwah)
Nilai persamaan dapat kita ambilkan contoh pelaksanaan shalat Idul fitri Yang kita lakukan secara berjama’ah. Kita pandang saudara-saudara kita dalam status sosial yang sama. Berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, meskipundari berbagai status sosial yang berbeda, jabatan berbeda, ekonomi tidak sama,dari suku yang berbeda pula dsb. Tetaoi kalaukita sudah takbir Allahu Akbar, tidak ada perbedaan antara jendral dan kopral, tidak ada keistimewaan tempat duduk orang kaya di masjid dan tidak adapemisah antara suku jawa dan sunda dll.
            Islam menolak perbedaan antara si kulit putih dan si kulit hitam, seperti di Afrika Selatan yang menggunakan sistem apartheid. Islam menolak diskriminasi yang disebabkan karena suku, keturunan dan kasta seperti yang terjadi di india. Dimana kasta sudra kasta yang paling rendah diperlakukan  tidak manusiawi.
            Ingatlah saudara kepada sahabat Bilal bin Rabah yang membela islam dengan mati-matian pada permulaan islam dan menjadi tukang adzan Rasulullah. Dia seorang ethopia bukan berasal dari Arab dan berkulit hitam.  Seorang sahabat Nabi yang bernama Salman Al-Farisi yang terkenal sebagai ahli strategi perang dan telah berhasil menggatur siasat perang khandak dengan menggali parit-parit di sekitar kota madinah. Beliau bukan orang Arab,Beliau datang dari Persia. Demikian juga Shuhaib Ar-Rumi,beliau di besarkan di Roma, tetapi beliau mempunyai andil besar dalam perjuangan islam. Rusaknya persatuan di tengah-tengah umat dewasa ini karena kesombongan di antara okunum umat Islam yang  masih membeda-bedakan dari suku mana ? dari partai apa ? keturunan siapa ?. Sekarang sudah saatnya kita tidak perlu membeda-bedakan hal tersebut dalam memajukan umat Islam, yang penting berkualitas, bertaqwa  dan akidahnya tidak menyimpang.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
لافضل لعربي ولا عجمي ولا أبيض على أسود إلا بالتقوى
‘’Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas non Arab, dan tidak ada kelebihan bagi orang berkulit putih atas orang yang berkulit hitam kecuali taqwanya’’.

b.      Perinsip Solidaritas (Ta’awuniyah)
Artinya perinsip  gotong-royong, bahu membahu, dan tolong menolong. Nilai ini terasa sekali ketika kita memberikan sesuap nasi atau seteguk air saudara kita yang  berbuka. Demikian juga solidaritas terasa manfaatnya ketika di antara saudara kita mengeluarkan  zakat baik zakat mal atau zakat fitrah, infaq, sadaqah dsb. Ini semua untuk menjalin solidaritas umat, terutama antara si kaya dan si miskin. Si  kaya bersyukur usahanya berhasil dan sukses karena dibantu fakir miskin, demikian juga fakir miskin merasa terbatu hidupnya  dengan kemurahan si kaya. Tidak ada di dunia ini  orang yang sukses tanpa dibantu orang lain. Misalnya, seorang pengusaha sukses karena dibantu karyawan, kuli, pegawai  yang membutuhkan. Coba bayangkan, bagaimana nasib pengusaha  andaikata tidak ada fakir  miskin yang mau menjadi karyawan !. Rasulullah saw bersabda :
"إنما تنصرون وترزقون بضعفائكم "
            “Sesungguhnya kamu ditolong dan diberi rizki dengan bantuan orang-orang lemah di antara kamu” (HR. Abu Daud)
Perinsip solidaritas dan  tolong menolong di atas bukan saja dalam  harta saja, akan tetapi juga dalam kelebihan apa saja yang kita miliki. Misalnya bagi si alim punya ilmu sumbangkan ilmunya, si kuat sumbangkan tenaganya, si cerdas sumbangkan kecerdasananya dan seterusnya.
            Sulit sebuah bangunan masjid  dapat terselesaikan  tanpa adanya ta’awun dan kerja sama yang baik dari semua pihak.  Allah berfirman QS. Al-Maidah ; 2
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Bergotong royonglah atas dasar kebaikan dan taqwa, dan jangan gotong royong atas dosa dan permusuhan’.

c.    Perinsip  kasih sayang dan cinta (Mahabbah)
Perinsip saling mencintai dan menyayangi antar sesama  inilah yang menggerkkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dan  saling mencintai (mahabbah) inilah yang memobilisasi nilai-nilai ukhuwah lain sehingga ukhuwah  dapat ditegakkan.  Cinta di sini adalah cinta yang ditumbuhkan oleh iman dan cinta karena Allah bukan cinta yang ditumbuhkan oieh hawa nafsu. Dalam salah satu hadits Rasulullah SAW  bahwa ada  7 orang yang mendapat naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan selain dari pada-Nya, di antaranya ;
"ورجلان تحابا لله اجتمعا عليه وتفرقا عليه"
‘’Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah’’.
            Saudara ! Cinta karena Allah maknanay bukan cinta karena partainya sama, bukan cinta karena sukunya sama, bukan cinta karena aliran yang sama. Mencintai seseorang  karena Allah maknanya karena akhlaknya, karena kesalehan dan karena taqwanya kepada Allah sekalipun suku berbeda dan partai yang berbeda.
            Mari kita  bangkit dari kemunduran dan  kelemahan  dengan memusatkan segala aktifitas umat di Masjid didasarkan pada perinsip kebersamaan, kegotong royongan dan cinta kasih. Mari kita hindari segala perbuatan  buruk yang merusak ukhuwah seperti kesomobongan, tidak peduli dan kebencian.
               أقول قولي هذا واستغفرالله العظيم  لى ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات, والمؤمنين  والمؤمنات, فاستغفروه, انه هو الغفور الرحيم, الله اكبر ولله الحمد
                     
الله اكبر 7×   الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا, وسبحان الله بكرة واصيلا
الحمد لله , نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا زمن سيّئات اعمالنا, من يهده الله فلا مضلّ له, ومن يضلل فلا هادي له, اشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له, واشهد انّ محمدا عبده ورسوله, صلى الله عليه وعلى آله وصحبه اجمعين, وسلم تسليم اما بعد,  اوصيكم عباد الله,  واياي بتقوى الله , فإنها شعار المؤمنين, ودثار المتقين, ووصية الله فيكم اجمعين, وقال جلّ جلاله: ان الله وملائكته يصلون على النبى, ياايها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Do’a Penutup        
Ya  Allah, Ya Tuhan kami !  Kami datang  bersimpuh  di tempat yang mulia ini hanya ingin mendapat ridha, pengampunan, dan  rahmat-Mu. Ya Allah  الدعاء يا سميع    Tuhan yang Maha Mendengar  segala rintihan  panjatan do’a !  Terimalah  segala  amal `ibadah kami,  shalat kami,  puasa kami, shalat tarawih kami,  tadarus kami, zakat fithrah kami, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir kami.
Ya Allah  يا غفور   Tuhan Maha  Pengampun  terhadap siapapun !  Ampunilah segala kesalahan kami, segala dosa kami, dosa orang tua kami,  dosa saudara-saudara kami,  dosa teman-teman kami, dan dosa para pimpinan kami. Dosa  kami yang kurang  memperhatikan  perintah-peritah-Mu, dosa kami  yang sering melanggar  larangan-larangan-Mu, dosa kami  yang kurang membaca,  kurang merenungkan dan kurang atau tidak mengamalkan al-Qur’an.
            Ya Allah   يا رحمن يا رحيم  Tuhan  Maha Pengasih tanpa pilih kasih, Tuhan Maha Penyayang  terhadap semua orang !  Sayangilah kami dengan  sifat rahman rahim-Mu. Rahmatilah kami  dengan  al-Qur’an, jadikanlah al-Qur’an sebagai  pedoman hidup kami, jadikanlah al-Qur’an sebagai petunjuk  kami  dalam segala aspek kehidupan kami, dan jadikanlah al-Qur’an sebagai  hujjah  bagi kami  yang memberi syafa`at  kepada kami besuk hari kiamat.
            Ya Allah  Ya Tuhan kami !  Telah cukup lama  bangsa kami menderita dilanda berbagai bencana, bencana perpecahan, bencana kebodohan, bencana kemiskinan, bencana alam seperti longsoran tanah, semburan gas yang belum berhenti sampai sekarang dan lain-lain.    Semua ini akibat ulah  dan kesalahan kami, yang kurang istiqamah  dalam beragama, kurang  memahami  agama  secara benar. 
            Ya  Allah  Ya Tuhan kami ! Angkatlah kami, umat kami, dan bangsa kami dari berbagai bencana  dan fitnah ini, jauhkanlah kami dari  berbagai malapetaka ini,  malapetaka perpecahan, pertikaian, permusuhan antara sesama  saudara sendiri. Selamatkan kami dari  berbagai adu domba dan fitnah. Satukanlah jiwa  kami,  jiwa saudara-saudara kami, dan satukanlah hati para pimpinan kami untuk mengatur bangsa dan negara kami,   sehingga mendapatkan kekuatan, kemenangan, dan kebahagiaan  lahir dan batin.  Ya Allah يا مجيب السائلين   terimalah segala panjatan do`a kami.
            Ya Allah ya Tuhan kami, berilah kami dan umat kami  kekuatan lahir dan batin untuk melaksanakan perintah-perintahmu sebagaimana dalam bulan suci Ramadhan secara  istiqamah. Berilah kemampuan mengendalikan hawa nafsu jahat menuju nafsu mutmainnah jiwa yang tenang. Berilah kemampuan memakmurkan masjid dan  menyatukan umat Islam sebagaimana perintah-Mu.

وصلى الله على سيّدنا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين, والحمد لله ربّ العالمين, الله اكبر ولله الحمد , والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Tidak ada komentar:

Posting Komentar