Rabu, 24 Oktober 2012

Modul PLPG al-Qur'an Hadits


AL-QUR’AN DAN HUBUNGANNYA
DENGAN HADIS

Pendahuluan
            Pada Modul 1 ini anda diajak  belajar lebih sungguh-sungguh tentang  pengertian dasar  al-Qur’an dan Hadis, istilah-istilah dalam al-Qur’an dan Hadis serta hubungan antara keduanya. Keduanya mempunyai keterkaitan hubungan yang sangat erat, karena keduanya dijadikan dasar dalam beragama Islam. Hanya al-Qur’an memang dinomor satukan karena dia berisikan firman-firman Allah sedang Hadis berisikan perkataan Nabi atau perbuatan dan persetujuannya. Di samping itu secara fungsional Hadis sebagai penjelas terhadap al-Qur’an tentunya yang dijelskan lebih dahulu dari pada yang menjelaskan. Oleh karena itu, keduanya tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. 
            Modul ini terdiri dari dua Kegiatan  Belajar (KB). Pada KB 1 dibahas tentang definisi al-Qur’an  Hadis dan istilah-istilah yang digunakan dalam al-Qur’an Hadis misalnya surah, ayat, matan, sanad, mukharrij dan lain-lain. Sedang  pada KB 2 dibahas tentang Hadis Nabawi, Hadis Qudsi dan al-Qur’an kemudian hubungan antara al-Qur’an dan Hadis.
            Selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat mendefinisikan al-Qur’an dan Hadis, istilah-istilah yang digunakan dan hubungan antara keduanya. Secara lebih khusus setelah mempelajari BBM ini anda diharapkan dapat :
1. mendeskripsikan definisi al-Qur’an dan Hadis
2. menyebutkan beberapa unshur yang merupakan bagian dari al-Qur’an dan Hadis
3. menyebutkan beberapa contoh unshur-unshur Hadis
4. membedakan antara Hadis Nabawi dan Qudsi dan antara alQur’an
5. Menyebutkan beberapa fungsi Hadis terhadap al-Qur’an
6.  Menyebutkan contoh-contoh fungsi Hadis terhadap al-Qur’an
5. Mendeskripsikan kedudukan Hadis dalam agama
 

PROFIL IBRAHIM


PROFIL  NABI IBRAHIM AS
PEMIMPIN YANG SUKSES  [1]*

PENGANTAR
Umat Islam di seluruh dunia setiap hari  Hari Raya Idul Adha menyambutnya dengan  pelaksanaan shalat Idul Adha dan berkorban. Mengapa demikian ?  Pelaksanaan  kedua rangkaian itu sebagai tanda syukur umat Islam kepada Allah swt  dan mengingatkan   kepada peristiwa yang bersejarah dan berdarah yang pernah dialami oleh  kekasih Allah   Nabi Agung  Ibrahim as terhadap  sang putranya sendiri bernama  Ism`il  as. Kemudian peristiwa itu diabadikan dan disyari`atkan  bagi umat Nabi Muhammad saw untuk ditauladani dan diikuti jejaknya  sebagai kenangan yang sangat berharga.  Sebagaimana fiirman Allah swt  dalam QS. Ali `Imran/3: 95:
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِين
Katakanlah  “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah ia tergolong orang-orang yang musyrik”. 
            Dalam sejarah, Nabi Ibrahim as  muncul  di pentas dunia  sebagai penyelamat dunia,  penyelamat negara dan penyelamat dunia  internasional  dari berbagai  kezhaliman, kediktatoran, dan ketidak adilan yang dibawa oleh adikuasa Raja Namrudz  yang ingin menaklukkan  dunia pada waktu itu.